Pengertian dan Cara Menghitung CPM

Mas Gondes 4 min read

 


Apa Itu CPM? 🤔

Hai, teman-teman! Kali ini kita bakal bahas sesuatu yang penting banget buat kalian yang main di dunia periklanan digital, yaitu CPM! CPM atau Cost Per Mille adalah biaya yang dibayar pengiklan untuk setiap 1.000 tayangan iklan. "Mille" itu artinya seribu dalam bahasa Latin, jadi kalau ada iklan yang muncul seribu kali, pengiklan harus bayar sesuai tarif CPM-nya. Gampang, kan? 😆

Gimana Sih Cara Kerja CPM? 🔍

CPM itu sistemnya sederhana. Pengiklan membayar berdasarkan jumlah tayangan iklan, bukan berdasarkan klik atau aksi lain dari pengguna. Model ini cocok buat yang fokus membangun brand awareness karena semakin sering iklan tampil, semakin dikenal juga brand-nya!

Contohnya, kalau kamu pasang iklan dengan tarif CPM $5, itu berarti kamu bayar $5 buat setiap 1.000 tayangan. Jadi, makin banyak orang lihat iklanmu, makin gede biayanya. Tapi kalau tujuanmu bukan sekadar tayangan, mungkin kamu bisa pertimbangkan metrik lain seperti CPC atau CPA. 🤔

Cara Ngitung CPM 📊

Biar lebih paham, ini rumus perhitungan CPM:

CPM = (Total Biaya Iklan / Jumlah Tayangan) x 1.000

Misalnya, kalau kamu keluarin budget $200 buat 50.000 tayangan, maka:

CPM = (200 / 50.000) x 1.000 = $4

Mudah, kan? 😎

Apa Aja yang Mempengaruhi Tarif CPM? ⚡

Nah, ada beberapa faktor yang bisa bikin CPM naik turun, di antaranya:

  1. Niche atau Industri – Kalau industri kamu ramai persaingan (kayak teknologi atau keuangan), biasanya CPM-nya lebih tinggi.

  2. Lokasi Audiens – Iklan yang ditargetin ke negara maju biasanya punya CPM lebih mahal.

  3. Musim atau Tren – Waktu musim liburan, CPM bisa naik karena banyak pengiklan yang rebutan space iklan. 🎄🎁

  4. Kualitas Iklan – Iklan yang menarik dan engaging bisa lebih efektif dan meningkatkan nilai CPM.

  5. Platform atau Jaringan Iklan – Setiap platform punya tarif yang beda-beda, misalnya CPM di Facebook beda dengan di YouTube atau TikTok.

Contoh Jaringan Iklan yang Menggunakan CPM 🌎

Kalau kalian mau coba model CPM, berikut beberapa jaringan periklanan dan afiliasi yang bisa kalian gunakan:

  • Google AdSense – Salah satu jaringan iklan terbesar yang banyak digunakan publisher untuk monetisasi website.

  • Facebook Ads – Platform iklan berbayar dari Meta yang menawarkan berbagai format iklan berbasis CPM.

  • YouTube Ads – Iklan berbasis video yang menggunakan model CPM untuk menjangkau audiens lebih luas.

  • Media.net – Alternatif Google AdSense yang fokus pada iklan kontekstual berbasis CPM dan CPC.

  • PropellerAds – Jaringan iklan yang cocok buat publisher dengan berbagai format iklan, termasuk pop-under dan push notifications.

  • AdThrive & Ezoic – Platform monetisasi premium buat publisher yang ingin meningkatkan CPM mereka.

  • Monetag – Jaringan iklan yang mendukung berbagai format iklan, termasuk pop-under dan push notifications, dengan model CPM yang kompetitif.

  • Adsterra – Platform periklanan global yang menawarkan berbagai format iklan berbasis CPM, CPC, dan CPA, cocok untuk publisher dengan trafik tinggi.

Cara Meningkatkan CPM 💰

Buat yang punya website atau channel dan pengen CPM-nya naik, ini beberapa tips yang bisa kamu coba:

  • Bikin Konten Berkualitas: Konten yang menarik bisa bikin pengiklan mau bayar lebih mahal.

  • Meningkatkan Engagement: Semakin lama orang di situs kamu, makin banyak iklan yang mereka lihat.

  • Gunakan Format Iklan yang Lebih Efektif: Iklan video dan native ads biasanya punya CPM lebih tinggi.

  • Targetkan Audiens yang Lebih Bernilai: Kalau audiens kamu premium, pengiklan bakal rela bayar lebih mahal.

  • Eksperimen dengan Beberapa Jaringan Iklan: Jangan cuma bergantung pada satu platform, coba gabungin beberapa biar hasilnya lebih maksimal.

CPM vs. Metrik Pemasaran Lainnya (+RPM) 🤷‍♂️

Selain CPM, ada juga metrik lain yang sering dipakai dalam digital marketing:

  • CPC (Cost Per Click): Bayar berdasarkan jumlah klik, bukan tayangan.

  • CPA (Cost Per Acquisition): Bayar kalau ada tindakan tertentu (misalnya pembelian atau pendaftaran).

  • RPM (Revenue Per Mille): Ini buat penerbit, ngitung pendapatan per 1.000 tayangan iklan.

Kalau CPM lebih fokus ke biaya yang dikeluarkan pengiklan, RPM lebih ke berapa pendapatan yang bisa didapatkan publisher dari iklan di situs mereka.

Kesimpulan 🎯

Jadi, intinya CPM itu metrik yang penting banget buat dunia periklanan digital. Paham cara kerja dan faktor-faktornya bisa bantu pengiklan lebih efektif dalam pasang iklan dan penerbit bisa maksimalkan pendapatan mereka. Dengan strategi yang tepat, semua bisa cuan! 💸🔥

Semoga artikel ini bermanfaat buat kalian! Jangan lupa share kalau menurut kalian berguna. Sampai jumpa di artikel berikutnya! 😁

Posting Komentar